Lingkungan kerja yang baik dapat membuat pengalaman bekerja di depan komputer menjadi jauh lebih nyaman. Salah satu faktor yang paling berpengaruh adalah pencahayaan ruangan. Cahaya yang terlalu terang atau terlalu redup dapat menciptakan kontras berlebih antara layar dan lingkungan sekitarnya. Hal ini membuat mata harus menyesuaikan diri secara terus-menerus. Dengan pencahayaan yang seimbang, mata dapat melihat layar dengan lebih nyaman tanpa harus bekerja ekstra.
Posisi layar komputer juga memengaruhi kenyamanan visual pengguna. Layar yang berada terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat membuat leher dan mata bekerja lebih keras. Idealnya, bagian atas layar berada pada ketinggian mata, sehingga pandangan sedikit menurun saat melihat pusat layar. Posisi seperti ini membantu menjaga tubuh dalam postur yang alami. Dengan pengaturan yang tepat, mata dapat bekerja dalam kondisi yang lebih stabil.
Selain posisi layar, pengaturan jarak dan sudut layar turut berperan dalam mengurangi kelelahan mata. Menempatkan layar pada sudut yang tidak memantulkan cahaya dari lampu atau jendela dapat membantu mengurangi silau. Silau membuat mata harus mempersempit fokus untuk melihat lebih jelas, sehingga menambah beban visual. Dengan menghindari pantulan cahaya dan menjaga jarak yang sesuai, lingkungan kerja menjadi jauh lebih ramah bagi mata. Semua faktor ini berkontribusi menciptakan pengalaman bekerja yang nyaman dan berkelanjutan.
Mengatur posisi kursi dan meja juga berpengaruh terhadap kenyamanan mata karena postur tubuh yang baik mendukung keselarasan kepala dan pandangan. Ketika tubuh duduk dengan posisi stabil, mata dapat melihat layar tanpa harus menyesuaikan sudut pandang secara berlebihan. Oleh karena itu, memilih meja dan kursi yang ergonomis dapat menjadi investasi yang bermanfaat bagi kesehatan visual jangka panjang. Dengan lingkungan kerja yang tertata rapi dan nyaman, mata dapat bekerja lebih efektif sepanjang hari.